Jumat, 20 Maret 2015

Analisis Unsur/Elemen Seni dan Desain: Warna

Warna Menurut Kejadiannya

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua, yaitu warna additive dan subtractive. Additive adalah warna-warna yang berasal dari cahaya yang disebut sprektrum. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen. Warna pokok additive adalah Red, Green, Blue (merah, hijau, dan biru), dalam komputer disebut warna model RGB. Warna pokok subtractive menurut teori adalah sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam komputer disebut warna model CMY.
Dalam teori, warna-warna pokok additive dan subtractive disusun ke dalam sebuah lingkaran. Di dalam lingkaran itu warna pokok additive dan warna pokok subtractive saling berhadapan atau saling berkomplemen.
Kedudukan warna pokok additive dan subtractive pada lingkaran warna


Keterangan gambar :
Additive > M = Merah (Red); H = Hijau (Green); B = Biru (Blue);
Subtractive > kn = kuning (yellow); mg = magenta; sa = sian (cyan)

Percampuran warna cahaya (spekrum)

Warna pokok cahaya terdiri atas merah (red), hijau (green), dan biru (blue), atau RGB, yang disebut juga sebagai additive color system. Pelbagai kemungkinan percampuran warna-warna cahaya tersebut akan menghasilkan warna-warna di luar ketiganya. Pelbagai kemungkinan percampuran warna cahaya itu ialah sebagai berikut.
Percampuran Warna Cahaya
Keterangan gambar:
M = Merah
H = Hijau
B = Biru
Pt = Putih / Bening
LM = Lampu Merah
LB = Lampu Biru
LH = Lampu Hijau
kn = kuning
mg = magenta
sa = sian
Ht = Hitam
  • Cahaya biru dipadukan dengan cahaya merah menghasilkan cahaya magenta
  • Cahaya merah dipadukan dengan cahaya hijau menghasilkan cahaya kuning
  • Cahaya hijau dipadukan dengan cahaya biru menghasilkan cahaya sian (cyan)
  • Cahaya biru dipadukan dengan cahaya merah dan cahaya hijau menghasilkan cahaya putih/bening/cahaya terang siang hari/gabungan dari spektrum cahaya. Putih berarti memuat semua spektrum cahaya
Warna-warna lain dapat dibuat dengan cara mencampurkan warna cahaya dalam pelbagai kemungkinan untuk memperoleh efek tertentu, misalnya gembira, sedih, romantis, horor, menakutkan dan lain lain. Percampuran warna cahaya ini sifatnya sempurna, artinya pekat menyatu. Warna cahaya sangat cemerlang karena betul-betul murni tidak tercampur warna lainnya.
Sistem warna RGB merupakan penampilan warna dengan penggabungan cahaya. Prinsip kerjanya mendasarkan pada kemampuan mata dalam menangkap persepsi warna dengan penggabungan cahaya merah, hijau, dan biru sebagai warna primer sistem RGB. Sistem RGB atau additive color system adalah model warna yang mendasarkan percampuran warna dari emisi cahaya. Model ini digunakan oleh media elektronik (layar TV, monitor, LCD, kamera digital, dan lain lain). Paduan warna-warna cahaya ini digunakan juga di dunia panggung, dan audio visual lainnya. Jika kita melihat warna-warni gambar pemandangan alam di televisi, hal itu sebenarnya terjadi karena perpaduan tiga warna pokok cahaya tersebut. Pada dunia panggung paduan pelbagai macam warna cahaya, termasuk tiga warna pokok cahaya tersebut digunakan untuk menghasilkan kesan/efek tertentu, seperti romantis, gembira, horor, dan lain-lain. Di jalan raya warna cahaya digunakan untuk trafic light, lampu kendaraan, dan lain-lain. Di toko-toko, gedung-gedung atau taman-taman, warna cahaya digunakan untuk neon sign dan hiasan taman,
Sistem RGB akan memberikan dasar pengertian untuk mempelajari penggunaan warna dengan komputer secara lebih optimal untuk kerja desain. Komputer akan memberikan pelbagai kemungkinan warna secara luar biasa.

Percampuran warna bahan (pigmen)

Warna pokok bahan terdiri dari sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), atau disebut CMY. Dengan cara mencampur warna-warna pokok ini dalam pelbagai kemungkinan kombinasi, kita dapat memperoleh warna-warna lain di luar ketiganya. Pelbagai kombinasi itu diantaranya ialah sebagai berikut.
Percampuran Warna Bahan (pigmen)
Keterangan gambar:
M = Merah
H = Hijau
B = Biru
Pt = Putih / Bening
LM = Lampu Merah
LB = Lampu Biru
LH = Lampu Hijau
kn = kuning
mg = magenta
sa = sian
Ht = Hitam
  • Pigmen kuning dicampur dengan sian menghasilkan hijau
  • Pigmen magenta dicampur dengan pigmen kuning menghasilkan jingga merah (orange)
  • Pigmen sian dicampur dengan magenta menghasilkan ungu biru (violet)
  • Pigmen kuning dicampur magenta dicampur sian menghasilkan warna gelap/hitam. Hitam artinya tidak ada spektrum cahaya, karena hitam bukan spektrum cahaya.
Warna-warna lain dapat dibuat dengan cara mencampur-campurkan warna dari hasil percampuran-percampuran warna-warna pokok bahan tersebut di atas untuk memperoleh warna-warna baru. Percampuran warna bahan sifatnya tidak sempurna. Warna-warna tersebut sesungguhnya tidak bercampur, tetapi pigmennya hanya berdampingan. Warna bahan tidak secermelang warna cahaya. Ini terjadi karena sifat pigmen yang selalu mengandung unsur kotor atau kandungan warna lain sehingga memengaruhi tampilannya. Oleh karena itu, di dalam komputer sistem pewarnaan dengan pigmen itu selalu dirumuskan dengan formulasi CMYK. Unsur K berarti kadar atau prosentase warna hitam/gelap (Black), karena setiap warna selalu mengandung unsur warna gelap. Sistem pewarnaan dengan pigmen CMYK disebut pula sebagai subtractive color system.
Sistem CMYK merupakan cara penampilan warna dengan penggabungan emulsi kimia. Sistem kerjanya mendasarkan kemampuan mata dalam menangkap persepsi warna dengan penggabungan pigmen sian, magenta, kuning dan hitam yang disebut sebagai warna primer sistem CMYK.
Sistem CMYK digunakan untuk proses cetak mencetak dengan media kertas, plastik, atau kain. Warna bahan (pigmen) yang memiliki warna lengkap adalah tinta cetak, baik cetak offset maupun tinta printer komputer. Tinta cetak memiliki warna sian, magenta, dan kuning yang sesungguhnya. Jika kita melihat hasil cetakan foto atau gambar-gambar pemandangan, hal itu sebenarnya hanyalah perpaduan tiga warna pokok (sian, magenta dan kuning atau CMY) ditambah satu warna gelap (K). Maka pada setiap hasil cetakan selalu mencantumkan contoh warna CMYK yang digunakan di bagian tepi hasil cetakannya.
Pada komputer digunakan pula warna model CMYK tersebut. Dengan demikian jika kita merancang sesuatu (desain) dengan komputer yang nantinya akan dicetak, sebaiknya menggunakan warna-warna dengan model CMYK tersebut agar hasil cetakannya tepat.
Pada tube cat air, cat poster, cat minyak, warna sian dan magenta sulit didapat, maka sian bisa menggunakan cerulean blue atau cobalt blue, magenta bisa menggunakan carmine, dan kuning menggunakan yellow. Namun dengan kemajuan teknologi, pembuatan bahan cat, saat ini telah banyak merek-merek cat yang memiliki warna sian dan magenta. Sedangkan cat minyak untuk melukis yang memiliki warna sian dan magenta diantaranya terdapat pada merek terkenal seperti misalnya Rembrant.
Pengetahuan sistem CMYK ini juga dapat digunakan dalam bidang fotografi dan cetak grafika yang akan membantu memahami penggunaan warna secara lebih optimal dalam pemotretan dan produksi grafika.

Warba Bahan (Pigmen)

Warna bahan sesungguhnya terdiri atas dua jenis, yaitu:
  1. Warna bahan tinta cetak (print komputer dan offset).
  2. Warna bahan cat (cat air, cat poster, cat akrilik, cat minyak dan lain lain)
Warna pokok/primer bahan tinta cetak adalah Cyan, Magenta, Yellow (CMY). Warna pokok/primer bahan cat dalam praktik sehari-hari disebut secara mudah adalah Kuning (Yellow), Merah (Red), dan Biru (Blue) atau disebut YRB. Tetapi pada tube cat, masing-masing warna pokok tersebut terdapat banyak jenis warnanya, misalnya pada warna kuning terdapat: Yellow Ochre, Chrome Yellow, Lemon Yellow, Yellow, dan lain-lain. Pada warna merah terdapat Carmine, Vermilion, dan lain-lain, tetapi yang dekat dengan Red adalah Vermilion. Pada warna biru terdapat Cobalt Blue, Cerulean Blue, Ultramaryn, Prussion Blue, dan lain-lain, tetapi yang dekan dengan Blue adalah Ultramaryn.
Dengan demikian, warna pokok/primer/pertama bahan cat adalah Kuning (Yellow), Merah (Red, Vermilion), dan Biru (Blue/Ultramaryn). Digunakannya Kuning, Merah dan Biru sebagai warna pokok bahan cat, karena warna bahan cat pada umumnya tidak memiliki warna sian dan magenta, kecuali pada warna bahan cat dengan merek bagus seperti misalnya Rembrant.

contoh gambar ???

Percampuran dua warna pertama (primer) akan melahirkan warna kedua (sekunder), yaitu:
  • Pigmen Merah (Red/Vermilion) dicampur dengan pigmen Kuning (Yellow) menjadi Jingga/Oranye
  • Pigmen Merah (Red/Vermilion) dicampur dengan pigmen Biru (Blue/Ultramaryn) menjadi Ungu/Violet
  • Pigmen Biru (Blue/Ultramaryn) dicampur dengan pigmen Kuning (Yellow) menjadi Hijau.
Jingga/Oranye, ungu/violet, hijau, yakni hasil percampuran dari dua warna primer tersebut di atas dan disebut dengan warna sekunder.
Namun perlu dijelaskan di sini bahwa jingga/oranye, ungu/violet, dan hijau yang dihasilkan dari percampuran ini tidak dapat sebagus warna yang berasal dari tube cat, karena warna pokoknya tidak pas dan jumlah perbandingannya tidak selalu tepat. Jika warna pokoknya pas dan jumlah perbandingannya tepat tentu bisa diperoleh warna percampuran yang sebagus seperti pada tube. Oleh karenanya, terdapat tube cat jingga, hijau dan ungu/violet tersendiri yang warnanya sangat bagus dan cemerlang.

Percampuran dua warna kedua (sekunder) akan menghasilkan warna ketiga (tersier), yaitu:
  • Warna ungu/violet dicampur warna hijau, menghasilkan warna coklat biru
  • Warna Ungu/Violet dicampur dengan warna Jingga/Oranye, menghasilkan warna Coklat Merah
  • Warna Hijau dicampur warna Jingga/Oranye menghasilkan warna Coklat Kuning.
Percampuarn dua warna ketiga (tersier) akan menghasilkan warba keempat (kuartet), yaitu:
  • Warna Coklat Biru dicampur warna Coklat Merah, menghasilkan warna Coklat Ungu.
  • Warna Coklat Biru dicampur warna Coklat Kuning, menghasilkan warna Coklat Hijau
  • Warna Coklat Merah dicampur warna Coklat Kuning, menghasilkan warna Coklat Jingga
Jika warna Coklat Ungu dicampur warna Coklat Hijau dan dicampur warna Coklat Jingga akan menhasilkan warna gelap (hitam), kembali seperti jika ketiga warna primer kuning Merah dan Biru dicampur yang menghasilkan warna gelap (hitam)
Warna Ungu dan Violet sesungguhnya adalah dua warna yang berbeda. Ungu adalah percampuran Merah dan Biru yang cenderung kemerahan. Ada yang menyebutnya Purpel, sedangkan Violet adalah hasil percampuran Merah dan Biru yang cenderung kebiruan. Namun dalam teori sering Ungu dan Violet disebut sebagai warna yang sama, karena memang sangat dekat.

Sumber:
Ebdi Sanyoto, Sadjiman. 2010. Nirmana Elemen-elemen Seni dan Desain (Edisi Kedua). JALASUTRA Anggota IKAPI: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar